Kesan pertama keluar dari Bandara, aku merasa ga asing. Mungkin karena
Intramuros, menjadi tujuan pertama kami. Wilayah ini penuh dengan banunan kuno peninggalan Spanyol yang bersejarah. Salah satunya adalah Cathedral of Manila, dulunya bernama
Walau di sekelilingnya banyak gedung perkantoran modern, namun bangunan ini tetap berdiri kokoh dengan keanggunan masa lalu.
Kami pun sempat memasuki Casa de Manila, sebuah hotel kecil, namun interiornya masih bergaya Spanyol. Bangunan yang indah, membuatku bermimpi untuk menyelenggarakan pesta pernikahan di tempat ini. Pasti indah dan romantis.
Pancake, sudah menjadi makanan favoritku, namun menyicipinya dengan cara memasak yang berbeda, membuat kelezatan bertambah. Nyum….Pancake dengan bacon, menjadi pilihanku. Ternyata porsinya cukup besar, cukup untuk porsi 2 orang. Tapi aku mampu melahapnya sendirian, walau udah ga sanggup lagi..phew…..kenyang….
Sehabis makan, apalagi makan banyak, oksigen dalam tubuh kita lebih banyak mengalir ke pencernaan, membuat supply oksigen ke otak semakin berkurang. Efeknya nguantukkk….
Tiba waktunya untuk tidur…hahaha….kami langsung pulang ke apartemen di daerah
Tidur dulu…..zzzz……
Green Belt menjadi tempat pertama yang kukunjungi. Maklum mall ini hanya berjarak 2 menit berjalan kaki dari apatemen. Saat ini aku baru menyadari bahwa gedung-gedung di Makati didominasi oleh warna-warna kusam dan tua. Begitupula dengan
Mall selanjutnya adalah landmark, mall sejenis Matahari. Koleksi pakaiannya tidak membuat berselera untuk membeli. Tak bernafsu aku mengitari Landmark, akhirnya kami memasuki Glorieta. Konsep Mall ini seperti Mall Karawaci, memiliki 4 gedung dengan konsep yang berbeda. Masing-masing bagian memiliki keistimewaanya sendiri. Di Glorieta 2 ada resto-resto yang menyajikan berbagai makanan. Bajaj mengajakku untuk makan siang di
Hari ini dihabiskan dengan berputar-putar sekitar
Anyway, kami menyaksikan mereka meliuk-liuk memamerkan kecantikan dan inner beauty mereka di depan para juri, dengan busana pilihan mereka sendiri.
Sambil memegang kamera kesayanganku, aku tak mau melepaskan kesempatan mengambil gambar. Kapan lagi punya kesempatan ambil gambar di event seperti ini.
Terlihat sekali, masing-masing dari mereka, berusaha untuk mendapatkan perhatian dari para juri. Secara jujur, hanya ada beberapa orang yang menarik perhatianku. Walau kadar ketertarikan itu termasuk biasa-biasa saja, bukan sebuah ketertarikan yang menggebu-gebu ( u know what i mean, right ?)
Yah, secara fisik tidak ada yang menarik dari mereka. Tidak tahu juga bagaimana dengan kepribadian mereka. Sayangnya aku tidak ikut bagian penjurian untuk inner beauty, mungkin disini bisa diketahui lebih detil tentang kepribadian mereka.
Akhir acara, Bajaj sempat di foto bersama para gadis-gadis ini. Hahaha..lumayan, serasa raja minyak.....
Seru juga, kami berdua sama-sama menilai dan berdiskusi, kira-kira gadis mana yang tepat untuk dijadikan endoser produk Eskulin. Ternyata kami berdua memiliki pilihan yang sama. Dan foto-foto hasil jepretanku, menguatkan Bajaj dan timnya untuk memilih gadis ini sebagai endoser Eskulin. Beberapa minggu kemudian, jadilah gadis ini (namanya sapa ya ?) endoser Eskulin. Doi juga sebagai juara ke 2 untuk Miss Teen Phillipines.
Italianis langsung menjadi resto favoritku. Kami makan di Italianis Green belt, suasana restonya cukup nyaman dan di dekor seperti
Porsi makanannya gede banget, kita hanya pesen 2 menu, Spaghetti with meat dan Pizza traditional. Saking banyaknya ampe ga abis, di bungkuslah si Pizza, buat breakfast besok.
High recommended deh nih Resto, sayang harganya lumayan mahal juga. Mungkin kalo makan rame-rame, harganya jadi lebih murah, Karena porsinya yang gede booo…..
Masih terlalu dini untuk menentukan akankah aku betah tinggal disini.
Yang pasti sih buku disini murah-murah, dibandingkan ma Indo. Pilihan bukunya juga banyak banget, terutama buku terjemahan Inggris. Huh,...buat penggemar novel, serasa surga deh disini…..
No comments:
Post a Comment